“Halo, Selamat pagi”
“Selamat Pagi, ada Apa ?”
“Bisakah kita bertemu di tempat
biasa 2 jam lagi ?”
“Baiklah, aku akan datang, aku
harap kali ini benar-benar akan berakhir”
“yah, kuharap begitu”
Gangang
telepon yang tertutup, dan sebuah mawar mawar merah yang terletak diatas fas
putih kecil dengan ukiran bunga berwarna biru. Mawar yang telah kusiapkan
sehari sebelumnya, untukmu. Semua itu selalu mengingatkanku pada mu. Dihari
itu. Ketika kita berjanji untuk bertemu, ditempat biasa. Atau tepatnya sebuah café
tempat aku, kamu dan dia menghabiskan waktu. Aku tak pernah dapat mendekatimu.
Aku
datang 15 menit lebih awal dari janji yang telah kita tentukan. Hanya untuk
memastikan, aku dapat melihatmu berjalan dibawah mentari pagi, kearah ku, dan
akan duduk tepat didepan mataku. Untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan.
Namun
sesuatu yang berbeda, tak prnah ku duga telah terjadi. Suara decitan ban,
teriakan peringatan, dan seseorang wanita dengan baju putih lengan pendek bergambar
beruang yang tergeletak di sebrang jalan, penuh dengan darah. Ambulan yang
datang. Dan sebuah kata dari seorang
dokter “kami telah berusaha semampu kami”, membuatku lumpuh dan hilang
kesadaran.
Hari
dalam pertengahan musim semi. Ketahuilah, aku tidak pernah melupakan senyumanmu
pada hari itu saat engkau melambaikan tangan dan berjalan kearahku. Saat masih
bersamaku. Kini hanya suara dari hati kecilku yang masih berbisik “Aku akan
selalu mencintaimu”
0 komentar:
Posting Komentar